Siapa Founder Privy dan Apa Saja Lini Bisnis Privy di Indonesia header image

Siapa Founder Privy dan Apa Saja Lini Bisnis Privy di Indonesia

2025-05-15
Codeverta 👨‍💻
4 min read
Privy founder Privy digital identity e-signature fintech Indonesia

Mengenal Founder Privy: Marshall Pribadi & Guritno Adi Saputra

Privy (dulu PrivyID) didirikan pada tahun 2016 di Yogyakarta oleh Marshall Pribadi (CEO) dan Guritno Adi Saputra (CTO) (privy.id, dealstreetasia.com). Marshall Pribadi meraih pengakuan global lewat Forbes Asia 30 Under 30 tahun 2017, dan dikenal sebagai Endeavor Entrepreneur (dealstreetasia.com). Pasangan founder ini menyatukan visi untuk membangun "Digital Trust" demi memenuhi kebutuhan ekonomi digital yang berkembang pesat.

  • Marshall Pribadi: fokus pada strategi, regulasi, dan ekspansi pasar; juga aktif sebagai Ketua IRLA dan Wakil Ketua AFTECH (privy.id, businesswire.com).
  • Guritno Adi Saputra: CTO yang memimpin pengembangan teknologi digital identity dan signature berbasis biometrik (dealstreetasia.com).

Visi & Awal Mula Perjalanan

Privy lahir dengan tujuan mewujudkan sistem identitas digital yang universal dan aman. Mereka mendapatkan izin sebagai Certificate Authority (CA) tingkat tertinggi dari Kementerian Kominfo pada 2018, dan menjadi penyedia e-KYC terdaftar di OJK sejak 2019 (businesswire.com). Integrasi langsung dengan data Dukcapil serta kemampuan biometrik wajah memperkuat teknologi autentikasi Privy .

Lini Bisnis Utama Privy

  1. Digital Identity & e-KYC Verifikasi KTP dan data biometrik sekali seumur hidup, lalu digunakan berulang lintas platform fintech, asuransi, perbankan, dan layanan publik (dealstreetasia.com).

  2. Digital Signature & Sertifikat Elektronik Menyediakan tanda tangan digital yang sah secara hukum & e‑meterai. Privy menjadi pelopor dalam hal ini di Indonesia (privy.com.au).

  3. Document Management & Workflow Menawarkan PrivyPass, API integrasi, e‑Meterai, dan alat manajemen dokumen untuk enterprise seperti ERP dan CRM (privy.id).

  4. Layanan Enterprise & API B2B Modul modular untuk fintech, perbankan, asuransi, healthcare, pendidikan, logistics, hingga oil & gas .

  5. AI-assisted Development & System Overhaul Privy merestrukturisasi tim 20% pada Juni 2025 guna fokus pengembangan sistem berbasis AI dan skala global (dealstreetasia.com).

Pencapaian dan Pendanaan

  • Tumbuh hingga >57 juta pengguna dan 4.800+ perusahaan klien sejak 2016 (linkedin.com).
  • Seri B (2021): US$17,5 juta dari GGV Capital, Telkomsel, Mandiri Capital (privy.com.au).
  • Seri C (2022): US$48 juta, dipimpin oleh KKR, termasuk Singtel Innov8, MDI Ventures, GGV Capital, TMI, dsb (businesswire.com).
  • Sertifikasi: ISO 27001, WebTrust untuk CA, partisipasi FIDO Alliance (businesswire.com).

Ekspansi Global: Dari ASEAN ke Australia

Privy membuka kantor Perwakilan di Australia sejak 2023 dengan produk seperti PrivySure dan PrivyAPI (privy.com.au). Dukungan dari Katalis (program IA‑CEPA) memperkuat kredibilitas Privy untuk penetrasi pasar Australia (iacepa-katalis.org).

Insight Terkini: AI dan Restrukturisasi 2025

Privy baru-baru ini menurunkan 20% tenaga kerja (~96 orang) per Juni 2025, untuk mengalokasikan sumber daya pada pengembangan sistem AI dan optimalisasi platform inti (dealstreetasia.com). Ini menunjukkan fokus jangka panjang bisnis mereka pada peningkatan layanan dan ekspansi global yang berkelanjutan.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa saja pendiri Privy? Pendiri adalah Marshall Pribadi (CEO) dan Guritno Adi Saputra (CTO), yang memulai perusahaan di Yogyakarta pada 2016 (privy.id).

2. Apa produk utama Privy? Digital Identity/e‑KYC, Digital Signature & e‑meterai, Document Management, API enterprise (PrivyPass, PrivySure), serta solusi end-to-end untuk B2B.

3. Apa status regulasi Privy? Privy telah menjadi CA bersertifikat Kominfo, penyedia e‑KYC resmi di OJK, serta anggota FIDO Alliance dan tersertifikasi ISO 27001 (businesswire.com, iacepa-katalis.org).

4. Siapa investor utama Privy? KKR (Series C), GGV Capital, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Singtel Innov8, Bank Mandiri, dsb (businesswire.com).

5. Mengapa Privy merumahkan 20% staf? Untuk mendukung restrukturisasi & membidik fitur AI yang lebih canggih, meningkatkan efisiensi dan daya saing jangka panjang .

6. Apakah Privy sudah ekspansi luar negeri? Ya, khususnya ke Australia dengan dukungan Katalis dalam rangka implementasi IA‑CEPA (iacepa-katalis.org).


Penutup

Privy telah merevolusi ekosistem trust digital di Indonesia melalui kepemimpinan visioner Marshall Pribadi dan Guritno Adi Saputra. Dari identitas digital sekali daftar hingga tanda tangan elektronik yang sah di mata hukum, Privy kini menjadi fondasi bagi transaksi digital nasional dan mulai menjejak pasar internasional. Meskipun menghadapi tantangan seperti perubahan tim dan fokus teknologi, Privy tetap berinovasi dan memperluas jangkauan guna mewujudkan visi globalnya.


Related Articles

Artikel Terkait
✨ Rekomendasi